“Dia tidak membencimu, Zahra. Dia masih menyimpan cincin pernikahan kalian. Karena cincin itu lah, aku tahu cerita kalian lima tahun lalu.”
Zahra menganga menatap lekat sepasang mata pria yang baru saja memberikan sebuah informasi, yang bagi Zahra sulit dipercaya. Mana mungkin.
Merapatkan sepasang bibir setelah sadar mulutnya terbuka, kepala wanita itu bergerak perlahan. "Tidak mungkin." Berapa lipatan halus sudah menghias kening wanita 28 tahun tersebut.
"Cincin itu disimpan di dashboard mobil yang kalian pakai saat kecelakaan terjadi. Polisi yang memberikannya padaku."
"Mung-mungkin saja itu--"
“Apa yang kalian berdua lakukan di sini?”
Terkejut, Zahra dan Alka serempak menoleh ke arah datangnya suara bernada menghakimi itu. Zahra bahkan belum menyelesaikan kalimatnya. Sepasang mata
