“Apa yang kamu lakukan bersama Bara? Dimana kalian sekarang?”
"Apa? Tolong bicaranya yang keras, Pak," pinta Zahra sambil menyusupkan lebih dalam ponsel ke sela telinga dan helm.
"Dimana kalian sekarang?" Naka mengulang dengan suara lebih keras.
“Oh ... Kami sedang di jalan, Pak.” Zahra menjawab dengan suara yang cukup keras. Khawatir sang lawan bicara tidak mendengar lantaran angin siang itu cukup kencang.
“Pegangan, Zahra!” Bara sedikit memutar kepala sambil berteriak—meminta Zahra untuk berpegangan. Begitu merasakan satu tangan Zahra meremas sisi jaketnya, pria itu menambah kecepatan laju motor.
“Kalian mau ke mana?”
“Itu Pak, kami mau ke pabrik. Soal menu yang Bapak suruh ikut festival makanan, pabriknya bilang hanya bisa membantu memajukan produksi untuk dua menu saja. Tidak bis
