Bab 106.

2282 Words

Teman Zahra paling dekat selama dia tinggal di Jakarta memang Mela. Namun, untuk urusan pribadi yang menyangkut pernikahannya dengan Naka, sama sekali tidak bisa Zahra bagi dengan siapapun, termasuk Mela. Dia menyimpan rapat sendiri. “Ayo, Ra. Cepat naik!” Teriak Mela sambil mengulurkan tangan kirinya. Meminta Zahra untuk naik di belakangnya. Mereka akan bermain banana boat. Doni yang duduk paling depan setelah pemandu permainan itu, disusul Nonik. Rara, Nita, lalu Mela. “Ayo, tenang saja. Jangan takut. Kalau satu jatuh, yang lain pasti juga jatuh. Seru, Zahra.” Zahra melangkah mendekat lalu meraih uluran tangan Mela sebelum kemudian melangkahkan satu kaki ke atas perahu karet berbentuk pisang warna kuning itu, kemudian memeluk Mela hingga Mela tertawa keras. “Pegangan sendiri, Zahra. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD