“Kapten, apa maksud Kapten?” tanya Roland menatap Yanan juga teman-temannya. “Baiklah, aku akan ucapkan di sini,” kata Yanan. “Kapten!” cegah Roland. “Saat latihan, aku bilang sama Maxim, kalau di antara kalian, kamu menduduki posisi kedua pemain yang unggul. Kamu juga bisa membantu Vero dan Varel yang poinnya rendah. Aku bahkan mengandalkan kamu untuk kompetisi ini, Roland. Tapi saat di kompetisi kamu benar-benar mengejutkanku,” jelas Yanan. “Aku hanya tidak fokus, Kapten,” kata Roland membal diri. “Tidak fokus dan sengaja itu sangat berbeda, Roland. Kamu sudah bersamaku berapa lama? Aku sudah paham dirimu, tapi kenapa kamu tidak memahamiku kalau aku bisa melihat kebohonganmu?” tanya Yanan kembali menghadap Roland dengan pandangan yang sangat inten. Tidak ada yang membuka suara