Mengingat pertemuan papanya dan Hadi saat makan malam, Icha menyadari bahwa papanya memang sangat menginginkannya berpasangan dengan Kama. Apalagi dia mendengar keduanya sering menyinggung bisnis dan usaha yang mereka lakukan bersama. Icha jadi tidak nyaman dengan perjodohan ini, dia ingin berontak dan tidak mau dijodohkan dengan Kama, meskipun Kama sebaik apapun, karena hatinya sekarang hanya terpaut dengan Andra.
Icha memainkan ponselnya dengan perasaan galau. Ingin sekali menghubungi Andra, namun dia tidak ingin mengganggu Andra yang pasti sedang menghabiskan waktu bersama Vanya, dan dia merasa lebih baik membiarkan mereka berduaan. Lagi pula Vanya jarang sekali bisa bertemu Andra, dan gadis itu lebih membutuhkan Andra malam ini. Akhirnya, Icha memilih tidur lebih awal.
***
Andra
