Meskipun dirinya diselimuti keinginan besar, Andra tidak ingin segera puas, dia tahu Icha yang lebih menggebu-gebu malam ini tapi perjuangannya masih agak lama. Ingin Icha yang mengalami kepuasan lebih dulu, Andra melepas atasannya, mendorong tubuh Icha dan membimbingnya duduk di atas sofa, dan Andra duduk bersimpuh di depan Icha, membuka lebar kaki Icha dan menghujamkan wajahnya di lubang yang lembab. "Masss," desah Icha ketika merasakan jilatan lidah Andra di seputar miliknya. Tubuhnya menggeliat ke sana ke mari, karena Andra juga menghisapnya. "Akh." Icha menggigit bibirnya menahan kenikmatan saat Andra memasukkan dua jarinya di lubangnya dan memainkannya, dengan tetap menjilat. "Hmmm." Andra menikmati kegiatannya menjilat milik istrinya, terutama mendengar rintihan Icha dan racau

