"Karena ... saya ... saya ... menyukai Vanya." “Ha?” Andra menatap wajah Geo dengan tatapan tak percaya. “Saya tahu, Pak Andra. Vanya masih muda, tapi saya sungguh-sungguh sama dia! Saya pun bersedia menunggu.” Darah Andra mendidih menatap wajah Geo, dia jadi teringat masa-masa mencekamnya dulu, saat hubungannya dengan Icha yang runtuh, dan dia tahu Geo berperan besar mengadukan hubungan percintaannya ke Richard. “Kamu dendam sama saya?” “Nggak, Pak. Nggak sama sekali … saya nggak dendam.” Mata Andra berkilat-kilat saat menatap Geo dan Geo semakin merasa ketakutan. “Katakan kepada saya, apa Vanya sudah tahu kalo kamu adalah mantan kekasih maminya?” Geo terkesiap, dan dengan gugup dia menjawa, “Be … be … belum, Pak. Vanya nggak tau soal itu.” Andra masih dengan mata kilatnya

