“Jadi cinta nggak menjamin kebahagiaan?” tanya Icha.
“Cinta tetap menjamin kebahagiaan. Seperti kamu dan saya sekarang. Saya bahagia dengan kamu, dan kamu?”
“Icha bahagia dengan Bapak.”
Andra mendengus tersenyum. “Jadi … papa kamu masih berharap kamu dan Kama berjodoh?” ternyata Andra masih memikirkan ‘perjodohan’ Icha.
“Iya. Icha tau ini bukan soal pernikahan saja, tapi juga bisnis. Papa dan om Hadi sudah lama sekali bersahabat, dan juga berbisnis.”
Andra mengangguk mengerti, memahami status Icha yang merupakan putri satu-satunya kesayangan seorang pengusaha kaya raya, tentu tidak bisa lepas dari kehidupan bisnis keluarga. Pasti banyak sekali beragam kerja sama untuk mempertahankan bisnis mereka, termasuk dengan pernikahan.
Icha sangat menikmati masakan Andra malam itu, sampai dia m
