Geo yang tidak tahan lagi, mencurahkan isi hatinya ke Tesa malam menjelang keberangkatan menuju Sukomakmur. Hatinya sedang berbunga-bunga, jatuh hati pada anak gadis Andra yang bernama Vanya. Vanya memang memiliki tubuh tinggi meskipun usianya masih sebelas tahun menuju dua belas. Tidak tahu kenapa sorot mata Vanya mampu menyihir Geo, padahal dia hanya melihat lewat foto di layar ponsel mamanya, yang berdiri di samping tubuh tambun mamanya. “Pantes aja kamu getol banget deketin pak Andra, rupanya ada udang di balik rempeyek,” omel Tesa setelah Geo menceritakan kegelisahan hatinya. Awalnya dia sangat terkejut dan tentu tidak percaya bahwa Geo naksir anak Andra, yang masih sangat belia. Geo bahkan bersedia menunggu Vanya beberapa tahun ke depan, dan ingin menjalin cinta. Berulang kali Tesa