Sesak d**a Vanya saat Geo melumat bibirnya sambil berucap sayang dan cinta, suaranya rendah dan pelan, setengah berbisik, dan mendayu-dayu, juga matanya yang sendu menatapnya, seolah hanya dirinya yang dicintai Geo. Geo mengangkat satu kaki Vanya dan meletakkannya di atas pinggangnya, agar pelukan semakin erat. Keduanya terbuai, d**a Vanya semakin sesak dan perasaannya menghangat, hingga dia sepertinya menginginkan sentuhan khusus Geo. Begitu pula dengan Geo yang tampak berjuang menahan diri. Tapi dia tetap dengan sikap santai dan tenangnya. “Sentuh Vanya, Kak,” ujar Vanya dengan nada merengek meminta. Geo menatap wajah sayu Vanya, tangannya menyelip ke balik atasan Vanya, mengelus-elus bra yang menutupi buah d**a Vanya yang kenyal, meremasnya sebentar, sambil berusaha keras menahan h

