“Tadi kata Kak Geo jam empat, ini masih jam tiga,” jawab Vanya. Sebelumnya dia tidak menyangka bahwa Geo menghubunginya dan mengatakan kepadanya bahwa dia sudah berdiri menunggu di depan pintu apartemennya satu jam sebelum janji menjemputnya. Geo mendelik heran akan sikap Vanya yang kikuk, padahal gadis itu semalam menyatakan kerinduannya dan ingin segera memeluknya. Namun, Vanya malah tampak seperti orang yang bingung. “Ada yang salah?” tanya Geo. Vanya seakan tersadar, dia lalu mengajak Geo masuk ke dalam apartemen. “Pada ke mana? Kok sepi?” Geo bertanya sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tamu apartemen yang biasanya berantakan. Dia pun tidak mendengar suara-suara ribut adik-adik Vanya, atau suara Icha yang berteriak memanggil mereka. “Semuanya pergi ke rumah O

