Tanpa Judul

1323 Words

Dikta's PoV "Dikta harus bahagia!! Dikta berhak bahagia! Yuk, cheers untuk Dikta!" seru Aya heboh sembari berdiri mengangkat segelas Blood Orange Spritzers. Kami yang sedang duduk santai di restoran pinggir pantai malam ini. Hari terakhir di Phuket. "Ayo dong, cheers!" Aku terkekeh, masih ingat saja bagaimana dia yang mengoceh—memancarkan aura permusuhan di saat awal-awal aku putus dengan Melisha kala itu. Sekarang berubah 180 derajat, Aya ini yang paling vokal memberiku semangat di antara 3 temanku yang lainnya. "Cheers!" Yoga ikutan berdiri mengikuti sang istri, diikuti oleh Maudy dan Fero setelahnya. Sedangkan anak-anak mereka terlihat sibuk dengan layar tab. Tak peduli dengan kebisingan di sekitar mereka. Fero yang duduk di sebelahku, menyenggol lenganku. Aku tersenyum, ikut menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD