warning

1060 Words
"Untuk saat ini, kondisi Ibu Fina sedang koma, “ jawab dokter yang membuat Noval merasa lemas. “ Anda tidak perlu khawatir, karena Ibu Fina hanya koma sementara. Bisa jadi besok atau lusa, ibu Fina sudah sadar. Tapi kalau mau memastikan, bisa dipastikan Ibu Fina akan sadar dalam minggu ini. “ Kata dokter memberi jawaban secara rinci, saat melihat Noval lemas karena mendengar kalau Fina koma. Mendengar penjelasan dokter, Noval kembali mendongak, dan menatap dokter dengan wajah bahagianya. “Terimakasih, Dok. Terimakasih! “ kata Noval seraya menyalami dokter dengan penuh kebahagiaan. Kali Noval benar-benar akan memenuhi janjinya, untuk menjadikan Cindy sebagai pahlawannya. Karena Noval merasa bahagia Fina berhasil di operasi, dengan cepat Noval mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi Cindy. Cindy yang tengah memeriksa pekerjaannya langsung tersenyum saat melihat ada panggilan masuk dari Noval. Cindy menutup berkasnya, dan menerima panggilan masuk tersebut. “Hallo, Sayang. Apa uangmu sudah habis? “ sapa Cindy yang diakhiri dengan kalimat tanya, membuat Noval yang mendengarnya seketika senyumnya redup saat Cindy mengungkit kata uang. “ Tidak, Tante. Aku tidak kekurangan uang. justru aku ingin memberi tawaran yang sangat menyenangkan buatan Tante.” Ujar Noval mencoba untuk tetap tenang , meski Noval sedikit tersinggung mendengar kata-kata Cindy yang menyangkut tentang uang. “ Benarkah kamu ingin memberikan aku tawaran yang menyenangkan?" tanya Cindy ingin memastikan terlebih dahulu sebelum Cindy merasa senang. "Iya. Dan aku yakin, tante pasti akan suka dengan tawaranku. Tapi, kalau Tante menolak tawaranku, akulah Yang merasa senang. Tapi aku merasa tidak mungkin Tante akan menolak tawaranku kali ini, karena tawaranku kali ini benar-benar sangat menyenangkan Tante. "Ujar Noval yang berhasil membuat Cindy benar-benar sangat tertarik, begitu sangat menggiurkan kata-kata Noval tadi. Dengan cepat Cindy langsung berdiri dan melangkah mendekati jendela, lalu bertanya tawaran apakah yang akan ditawarkan oleh Noval untuk dirinya sambil menatap keluar. "Aku ingin menawarkan tubuhku. Bagaimana kalau aku ke rumah Tante, dan aku benar-benar akan memberikan kepuasan sama Tante, bahkan aku juga akan mengenalkan beberapa gaya yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan untuk Tante. "Ujar Noval yang membuat wajah Cindy seketika berbinar. " Ini benar-benar sangat tawaran yang sangat menyenangkan, Sayang. Cepatlah pulang, Suamiku. Aku akan menunggumu, atau kalau nggak, kamu yang menungguku karena sepertinya aku ada rapat penting. "Ujar Cindy yang langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, membuat Noval langsung mendesah kasar setelah panggilan dengan Cindy terputus. "Aku rasa ini bukan keputusan yang salah. Dan aku juga tidak merasa menyesal karena memberikan tawaran itu pada Tante Cindy. "Gumam Noval pelan karena takut ia merasa menyesal dengan apa yang baru saja ia tawarkan pada Cindy. Sebelum Noval memutuskan untuk pergi ke rumah Cindy, Noval meminta dokter untuk mempertemukan dirinya dengan Fina, karena sebelum Noval pergi, Noval ingin berpamitan terlebih dahulu pada Fina sekalipun Noval tahu kalau Fina masih belum sadar, tapi Noval tidak ingin melupakan Fina, dan tetap ingin berpamitan pada Fina. Setelah Noval berpamitan pada Fina, Noval langsung pergi ke rumah Cindy, yang ternyata di rumah Cindy masih belum ada tanda-tanda kedatangan Cindy. Jadilah Noval lah yang menunggu kedatangan Cindy, dan Noval tidak merasa marah, karena Noval sudah tahu atau sudah diberitahu oleh Cindy, kalau Cindy masih ada meeting. Ternyata tidak butuh waktu lama menunggu kedatangan Cindy, Noval sudah melihat mobil Cindy mulai memasuki halaman rumahnya. Dengan cepat Noval pura-pura bersantai di sofa, dan tidak mendapatkan kalau Noval mengawasi atau menunggu kedatangan Cindy, lebih tepatnya bukan menunggu, tapi ingin tahu saja bahkan berharap Cindy tidak segera pulang. Ceklek Noval langsung mendongak kala ia mendengar suara pintu dibuka. Baru saja Noval ingin berdiri, Cindy sudah mendorongnya dan duduk di pangkuan Noval dengan posisi menghadap pada Noval. Noval sangat terkejut melihat sikap Cindy yang begitu sangat liar. Padahal Noval sempat berfikir, setelah apa yang telah terjadi, Cindy akan menyesali keputusannya setelah ia sadar, siapa sangka, ternyata Cindy malah semakin liar. Noval dengan perlahan mulai mengangkat kedua tangannya, dan melingkar di pinggang Cindy, menahan agar Cindy tidak terjatuh dari pangkuannya. "Sudah lama menunggu ku, Sayang?" tanya Cindy dengan nada yang terdengar sangat sexi di telinga Noval. "Tidak, Tante. Bagaimana meetingnya, lancar?" Jawab Noval yang diakhiri dengan kalimat tanya. "Tentu saja hampir berantakan, karena aku terburu-buru ingin segera pulang. Kalau bukan karena kamu, aku juga malas pulang." Jawab Cindy seraya mengelus d**a dan juga wajah tampan Noval. "Aku tidak sabar, gaya apa yang akan kamu perkenalkan padaku," kata Cindy dengan nada yang mulai terdengar sangat parau, Padahal dirinya yang berusaha memberi rangsangan pada Noval, tapi entah kenapa justru malah dirinya yang tidak bisa mengendalikan hasratnya yang terasa semakin liar. "Jangan menangis dan jangan protes saat aku mulai mengenalkan gaya itu nanti di atas ranjang." Kata Noval seraya menunjuk ranjang Cindy, memberi peringatan agar Cindy tidak menangis, yang artinya, Cindy benar-benar akan mendapatkan hadiah yang sangat istimewa dari Noval. "Tidak akan. Justru aku akan membayarmu dengan harga yang mahal kalau kamu berhasil membuatku gila karena gaya barumu itu." Ujar Cindy menantang Noval, membuat Noval yang merasa mendapat tantangan yang sangat mantap langsung tersenyum. Mendengar tantangan tersebut, Noval langsung mengangkat tubuh Cindy, dan melemparnya ke ranjang, hingga tubuh Cindy sedikit terpental karena empuknya ranjang Cindy. Noval menindih tubuh Cindy seraya melepaskan pakaiannya, lalu beralih melepaskan pakaian Cindy dengan cara sekali tarikan saja, pakaian Cindy yang memang sudah terbuka langsung terlepas dari tubuh Cindy. Melihat tubuh Cindy yang sangat aduhai, Noval langsung melahap dua gunung kembar Cindy yang terlihat sangat menantang dirinya agar segera di lahap. Disaat Noval sedang menikmati dia gunung kembar Cindy, tangan Cindy langsung bergerak menyentuh milik Noval yang sangat tegang, lalu mengarahkan pada miliknya, dan dengan refleknya Noval langsung mendorong pinggangnya, hingga miliknya benar-benar masuk sepenuhnya ke dalam V Cindy. “Ahhh, Sayang. Kerismu sangat panjang. Aku suka. Ahhhhhh. Tekan lebih dalam, Sayang. “ Teriak Cindy mendesah kenikmatan, saat Noval menghujam tubuh sexi Cindy dengan kuat. Noval sengaja memompa tubuh Cindy dengan kasar, karena Noval tahu bagaimana cara memberi kesenangan untuk tante Cindy yang semok itu. Noval juga semakin gila saat Cindy menekan Kepala nya di sela-sela dua gunung kembarnya. Noval semakin menambah kecepatan hentakan pinggulnya saat ia merasakan ada sesuatu yang ingin keluar dari benda tumpul namun berhasil menusuk ke dalam V Cindy. Tubuh keduanya sama-sama mengejang hebat saat mereka sampai pada klimaksnya untuk yang pertama kalinya. Noval mencabut miliknya dari V Cindy, lalu membalikkan badan Cindy, Lalu Noval kembali mengarahkan miliknya yang masih tegang pada V Cindy, hingga Cindy kembali berteriak saat miliknya sudah penuh karena dimasuki oleh keris pusaka Noval. "Akhhh… Noval…. Sakit
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD