Bab 29 - Pikiran Buruk

905 Words

Setelah selesai makan malam, aku mengajak Elsa belajar. Ini memang sudah rutinitasku setiap malam. Sedangkan ibu sedang belanja dan diantar oleh Pak Iwan. Tadinya aku yang akan mengantar, hanya saja aku sedang tidak ingin ke mana pun malam ini. Selain lelah karena bekerja, lelah banyak pikiran juga mendukung agar aku tetap di rumah. Elsa saat ini sedang duduk, tangannya fokus mewarnai gambar sebuah keluarga. Dalam gambar tersebut ada kedua orangtua bersama anaknya. "Ini Bunda, Elsa, sama Aya...." Tiba-tiba ucapannya berhenti. "Ayah Elsa, kan, udah nggak ada ya, Bun? Harusnya nggak usah diwarnai," lanjut Elsa, kali ini nada bicaranya berubah menjadi penuh kesedihan. Pembicaraan tentang keluarga terutama 'ayah' mungkin akan selalu menjadi topik sensitif baginya. "Bunda … kenapa, sih, Om

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD