Chasing Memory 20a

1109 Words

"Ada kiriman lagi!" seru Linz di pintu ruang jahit, tempat Zea sedang memeriksa hasil pekerjaan kedua penjahitnya. "Untukku?” balas Zea datar. "Ya, Nona Annette Johannsen!" sahut Linz dengan gaya dilebih-lebihkan. "Di mana?" tanya Zea ketika melihat tangan Linz yang kosong. Linz mengedik ke arah luar. "Kuletakkan di ruanganmu." Zea berbicara terlebih dahulu pada kedua penjahitnya sebelum meninggalkan mereka.  “Kurasa pengirimnya sama dengan yang kemarin," ujar Linz sambil mengekor di belakang Zea. “Hm,” gumam Zea datar. Ia tidak peduli dengan keusilan Linz saat ini. Fokusnya hanya pada kiriman Aaron. Apalagi yang dikirimnya hari ini? Zea bahkan sudah tidak sabar menanti sejak pagi tadi. Hingga melalui hari sampai melewati waktu makan siang saja terasa sangat lama. Begitu masuk ke r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD