Bagian tersedih dari hidup itu, ketika terpaksa harus bertahan di situasi yang sebenarnya tidak kita inginkan. Padahal fisik dan mental sudah berantakan. Itulah yang selama puluhan tahun Nara harus jalani di tengah keluarga toxicnya. Bertahan untuk tetap hidup, bertahan untuk tetap waras, bertahan untuk tetap baik-baik saja, bertahan untuk tetap tenang dari banyak hal selalu menyakitinya. Dia terpaksa kuat dalam segala hal, karena di dunia yang memperlakukannya begitu kejam, Nara tidak punya siapa-siapa lagi. Dia tidak setenang yang selama ini terlihat. Hanya belajar mengendalikan perasaannya. Tidak akan pernah ikhlas atas apa yang mereka lakukan ke dirinya, apalagi mamanya. Tapi, apa daya dulunya dia tidak sanggup melakukan apapun untuk melawan. Namun, dia juga tidak sepasrah itu. Nara