“Trus?” “Ya begitu aja, bahas bisnis, pitching project dan diakhiri makan malam bersama dengan semua orang yang ada disana,” jawab Jiyo santai sambil menatap Kana dalam seolah ingin tahu reaksi istrinya. “Trus?” “Kami sempat berbincang berdua, cukup lama …” Kana mendekati Jiyo dan mengusap d**a suaminya perlahan. “Bapak masih menyukainya?” “Kok tiba-tiba kembali memanggilku bapak?” Kana mengangkat bahunya, ia pun tak menyangka akan kembali memanggil suaminya dengan panggilan bapak ketika Jiyo bercerita tentang Hera. Entah mengapa ia merasa sedikit trauma dan nama Hera selalu membuatnya merasa menjadi asisten pribadi Jiyo kembali. “Aku tahu mbak Hera adalah perempuan yang luar biasa, dia teman bicara yang menyenangkan ditambah wajahnya yang cantik dan selalu menarik perhatian or

