Pagi yang Berbeda

2256 Words

Usai makan malam, kami langsung kembali menuju cottage. Saat hendak menuju kamar kami, dari kejauhan aku melihat Fira yang tampak sedang mengobrol dengan seseorang yang mungkin temannya itu. Mereka duduk di sebuah bangku yang berada tak jauh dari kamarnya. Tiba-tiba muncul ide iseng di benakku. "Aww!!" Aku pura-pura terjatuh berjalan di belakang Kak Azka yang melangkah lebih dulu di depanku. "Kenapa?" tanya Kak Azka yang langsung berbalik badang menghadapku, raut wajahnya tampak khawatir. "Kepeleset, Kak. Sakit!!" Aku memasang raut wajah meringis seolah sedang kesakitan. Kak Azka menyelipkan tangannya pada bagian punggung dan di bawah dengkulku—menggendongku. Sedikit di luar prediksi. Padahal, aku baru saja mau bilang kalau susah berdiri. Dan dalam skenarioku, Kak Azka akan menggendon

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD