Bagai air s**u di balas air tuba. Itulah pepatah yang pas bagi Samudra saat ini. Kebaikan dan kemurahan hati pria itu sangatlah tidak di hargai dan tidak berguna. Padahal, sudah ia maafkan semua keluarga Kyara. Bahkan ia cukupi semua kebutuhannya. Namun apa ini? Orang yang ia tolong itu malah menusuknya dari belakang. Wajah tua yang belum lama Samudra hormati itu kini ia tatap dengan kembali benci. Kilatan amarah keluar dari tatapannya. Indahnya, istrinya, mati di tangan ayah dari istri barunya sendiri. Tidak bisa menahan lagi, Samudra lari menyerang Anton. "Ayah!" pekik Kyara dan Sasya saat Samudra menghajar ayah mereka. Mereka sakit melihat ayah mereka di sakiti. "Mas apa yang kau lakukan?" tanya Kyara selanjutnya. Gadis itu mendekat mencoba menghentikan. Namun tidak didengarkan d

