Bab 32. Grand Opening

1451 Words

Nadine bersyukur ia bisa lekas menjauh dari sosok menyebalkan Renata. Jika tidak, ia benar-benar akan menjambak rambut wanita itu. Atau mungkin mencakar wajahnya. Berbagai pikiran buruk terus bercokol di kepalanya saat ini. "Kamu jadi nggak mood gara-gara Renata?" tanya Niko. Nadine mendengkus. "Iyalah, dia ngeselin banget." Niko mengangguk. Itulah yang ia rasakan setiap kali ia berjumpa dengan Renata. Ia membencinya. Nadine menyendok kuah bakso yang ia beri sambal itu. Ia mengibaskan tangannya di depan bibir karena rasa panas di sana. Niko dengan cekatan mengulurkan segelas jus jeruk dingin pada Nadine. Nadine tersenyum, ia senang dengan perhatian Niko. "Gimana kalau habis ini kita kencan, Om?" "Kencan? Ke mana?" "Ehm ... nonton film mau?" "Di bioskop?" Nadine mengangguk. "Om p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD