Nadine menyusul langkah ayahnya ketika ia keluar dari pondok. Ia mendengar Bruno menyalak dari kejauhan dan ia pun menoleh untuk melambaikan tangan pada anjing kesayangan Niko itu.
"Pa, tunggu!" panggil Nadine. Ia harus berlari untuk menyamai langkah Jono. Dengan cepat, Nadine mengaitkan lengannya di lengan sang ayah. "Buru-buru banget. Aku manggil Papa dari tadi."
Jono membuang napas panjang. Ia tahu itu. "Emang ini udah jam kerjanya Papa makanya Papa cepet-cepet, jam segini Pak Niko biasanya udah keluar."
"Belum, ah. Paling sepuluh menit lagi," sahut Nadine. Ia tersenyum pada ayahnya meskipun senyum itu tidak begitu disambut. "Pa, Mama udah cerita soal pesta restoran aku semalam?"
"Din, itu bukan restoran kamu. Ingat?" Jono menatap Nadine penuh makna.
"Ya, aku tahu, tapi ... lupain
