Godaan Maha Berat!-2

1502 Words

“Seseorang yang bisa kuajak berdebat, yang bisa kubuat marah, kesal dan menangis. Seperti yang terjadi malam ini.” Jujur Aric. Vanya diam, kepalanya berada di sisi kepala Aric. “Kamu memang senang jika selalu bisa membuatku marah, kesal sampai menangis.” “Hm, ya—akh Vanya!” Aric mengaduh saat Vanya menarik rambutnya. “Rasakan! Sakitnya tidak seberapa dari yang kamu perbuat padaku!” “Hentikan Vanya! Atau kita berdua akan jatuh!” Vanya segera berhenti, diam. Merasakan jalan menuju Villa jadi jauh sekali. Mereka tidak lagi berdebat, sama-sama menikmati momen berdua yang langka terjadi. “Jika kamu lelah, kita bisa berhenti dulu.” Bisik Vanya setelah beberapa saat. Tidak tega membiarkan Aric terus membawa tubuhnya di punggung dengan perjalanan cukup jauh. Aric menggeleng, "semakin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD