Sabar, sabar, jangan marah, jangan membuat Laila merasa sedih dan tertekan, dia masih sangat lemah, Rendra membatin melihat Laila memejamkan matanya lagi. Seandainya tak mengingat Laila yang baru saja berjuang melahirkan anak-anaknya, sungguh Rendra ingin kembali meledak marah tapi bukan pada Laila yang menyebut nama Rakesh, tapi justru pada Rakesh yang sudah ia hajar sampai babak belur beberapa jam sebelumnya. Pintu terbuka, Rendra yang siap dengan kemarahan seandainya yang muncul adalah Rakesh tapi ternyata itu seorang perawat masuk. “Anda sekarang bisa menjenguk anak-anak Anda sebentar, tuan Rendra,” ujar perawat itu, “Biar saya yang menjaga istri Anda.” Hati Rendra yang tadinya marah, akhirnya teredam menjadi dingin setelah perawat memberitahu kabar yang membuatnya jadi bahagia.