'Aku nggak punya pacar Mbak. Aku hanya mencintai Mbak seorang. Sungguh aku hanya menginginkan Mbak Merry seorang, dan bla....bla....bla.' Merry menggerutu sendiri saat dia mulai memilah sayur apa yang akan dia masak siang nanti. Mengupas bawang putih dan bawang merah juga menakar takaran semua bumbu di atas satu piring agar dia lebih cepat memblendernya nanti. "Dasar buaya darat. Laki-laki semuanya pada pandai menggombal. Pas ada maunya dia bilang sayang dan cinta, giliran udah dapat...., langsung cari mangsa lain. Ih sebel aku!" ucap Merry dengan terus mengupas bawang putihnya. "Gaya dan sikapnya benar-benar tidak bisa diprediksi. Dia benar-benar pandai memuja, tapi sepertinya aku benar-benar tertipu!" ucap Merry lagi, kali ini dia sampai meremas pegangan pisaunya karena kesal. "Awas

