Special Part 27

1346 Words

Malam turun dengan lembut, membawa hawa lembab dan dingin yang menyusup lewat celah jendela ruang kerja. Zaky duduk di kursinya, menatap kosong pada layar komputer yang sedari tadi menampilkan lembar kerja yang sama. Angka-angka dan laporan itu sudah tidak lagi memiliki makna apa pun. Pikirannya melayang entah ke mana. Di depannya Merry tampak sudah damai dalam tidurnya, memeluk guling juga ujung selimutnya, dan senyum itu tiba-tiba terbit begitu saja hanya karena membayangkan wanita itu ada dalam dekapannya, merengek manja, atau bahkan ngedumel dengan segala kecemasan dari rasa cemburunya, dan jujur, membayangkan itu saja senyum Zaky kadang terbit tanpa alasan. Namun dari tadi pikiran Zaky seperti sedang terpecah di beberapa tempat. Satu di dekap Merry, dan satunya lagi entah ada di mana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD