Niat yang matang

2290 Words

Sekitar dua ratus lima puluh juta! Nilai Bapak menjaminkan rumah beserta tanah mereka. Bapak menjelaskan dengan raut menyesal, lalu saat Reema tanyakan uangnya sudah tidak tersisa dengan alasan yang lebih ingin membuat Reema gila detik itu juga. Reema tidak bisa menekan Bapak, selain berakhir memilih pergi dari rumah. Bukan untuk kabur selamanya. “Tetap di rumah, Ad!” Reema memperingatkan adiknya, salah satu dari mereka harus tetap di rumah. Bagaimana pun ayahnya sedang sakit. “Iya, tapi Kakak mau ke mana?!” teriak Adnan yang berusaha kuat menahan kakaknya untuk tidak meninggalkannya. “Kakak mau pergi?! tinggali aku sama Bapak?!” Reema mengepalkan tangan erat, kemudian berbalik dan menatap adiknya. Dia masih saja tidak bisa menumpahkan tangisnya, padahal sangat bercampur aduk sekali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD