Putra Terbaik

3139 Words

Hari-hari di Jakarta kembali berjalan dengan ritme normal. Selepas liburan sangat singkat mereka ke Bali yang tetap berkesan, baik Dante maupun Reema kembali larut dalam rutinitas. Meeting, laporan, makan siang di kantor yang jarang bisa bersama, atau mencuri waktu untuk sekedar peluk dan cium di balik pintu ruang Dante. Sampai-sampai Reema merasa ada sorot mata penasaran rekan kerja yang kadang terasa menusuk tiap menatapnya berada di barisan timnya Dante. Lalu pulang ke apartemen, menjadi suami-istri. Ya, semua seperti bagian dari kehidupan yang harus dijalani, tidak terasa semua sudah berjalan berbulan-bulan, bahkan hampir satu tahun. “Nolan belum kembali, Pak.” Lapor Hans. Beberapa hari terakhir ini, suasana kantor terasa sedikit lebih tenang terkhusus untuk Dante tanpa kehadiran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD