“Selain berakhir sampai Pak Dante bosan, bagaimana kalau ternyata dalam waktu dekat, Pak Dante menikah? Hubungan ini, jelas tidak mungkin diteruskan. Saya juga tidak mau meneruskannya...”
Piring nasi goreng hampir habis, hanya menyisakan mungkin dua sampai tiga suapan lagi. Tapi, ia tidak menduga akan mendengar Reema dengan tenang mempertanyakannya.
Kini tatapannya sesekali berpindah dari piring ke wajah Reema yang kembali duduk di hadapannya. Dante meneguk air putih sebanyak-banyaknya, setelah sempat terbatuk tak nyaman.
Sedangkan Reema merasa tidak ada yang salah dengan pertanyaannya. Pertanyaan yang muncul karena hari ini pun, Nyonya Hestia masih gencar mendekatkan putranya dengan wanita pilihannya.
Tatapan Dante kini hanya tertuju pada Reema. Wajahnya berubah. Dingin. Dia mencar
