46. MENU PEMBUKA YANG NIKMAT

1425 Words

Satu goresan kuas pada sebuah kanvas menjadi akhir dari karya yang selama ini ragu untuk Kin selesaikan. Ketika matanya menatap gambar seorang wanita di hadapannya, sebuah senyum tipis muncul di sudut bibir pria itu. Perlahan senyum kecil itu menjadi lebar. Ditambah dengan binar mata yang memancarkan sebuah isyarat, jika ia sangat puas dengan apa yang dibuat. Lukisan wajah wanita yang ia cintai. Tidak lain tidak bukan, wanita itu adalah Zeevanya. Selama ini, hanya wajah Viana yang bisa Kin lukis. Tetapi kali ini, ia berhasil menuangkan imanjinasinya mengenai sosok Anya. Tidak, Kin tidak pernah melupakan mendiang istrinya. Baginya, Viana punya tempat tersendiri, Anya pun tahu tentang hal ini. Dan kehadiran Anya bukan hanya sekadar untuk menemaninya melanjutkan hidup. Keberadaan wanita itu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD