Hanya Rindu Sedikit Aja

1298 Words

"Alea, elo yakin gak kangen sama Pak Devan?" Eva masih terus membuntuti aku saat Pak Devan sudah benar-benar pulang. "Apaan sih lo? Kagak ih!" Aku mendengus kecil. "Mbak, kami pamit pulang dulu!" Ita dan Ira dua orang yang jadi karyawanku di sini pamit pulang setelah mereka menutup kafe. Sudah jam dua belas lewat. Biasanya aku menutup kafe jam sebelas lewat tiga puluh menit. Karena ada pelanggan aneh yang datang, jadinya kafe lambat ditutup. Ya, siapa lagi kalau bukan pria yang hampir menciumku itu. "Hati-hati bawa motornya! Jangan ke jalan yang sepi, cari yang ramai." "Siap, Mbak!" Keduanya lantas pergi. Mereka sepupuan. Seperti aku dan si Eva. "Alea, jujur lho, tadi kalian ngapain sampai main tindih-tindihan di lantai begitu? Mau praktek bikin anak ya?" "Hus! Elo ya kalau ngomong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD