35

1503 Words

Senyum cerah merekah di bibir Keke. Sudah lama rasanya tidak jalan berdua saja dengan Bujang. Setelah mereka memandikan kedua bayi mereka, Ibu Keke menyuruh Bujang membawa Keke jalan-jalan sore, tentu saja Keke bahagia, dia juga butuh waktu berkualitas dengan Bujang. Ibunya wanita yang arif, entah kenapa, Delio yang biasanya rewel itu cendrung lebih tenang saat di tangan neneknya, atau barangkali Keke yang tak bisa mengasuh anak. Keke semakin menyesali diri. Mereka singgah di kedai Miso tahu pinggir jalan, tempat ini menjadi langganan Bujang. Tempatnya kecil, terbuat dari papan, namun ramai di sore hari. "Ayo kita duduk di sana!" Bujang memegang tangan Keke, mereka seperti tengah berpacaran. "Aromanya enak," kata Keke apa adanya, sebenarnya dia tak begitu menyukai Miso tahu, tapi karen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD