Akhirnya aku bisa pulang ke rumah setelah beberapa lama di rawat di Rumah Sakit dengan perawatan yang intensif. Kakiku mengalami patah tulang yang cukup parah sehingga sementara aku harus menggunakan kursi roda. Mom menangis ketika dokter mengatakan kemungkinan terburuk yang aku alami tentang kakiku. Mata Daddy juga memerah terlihat sedih. Aku juga cukup sedih sebenarnya, tapi aku tidak tega melihat orangtuaku leboh sedih dari itu jika aku menunjukkan rasa sedihku. Karena itu aku berusaha bersikap biasa saja dan menjalani pengobatan dengan penuh semangat. Daddy dan Mom berdiskusi denganku agar sementara aku cuti kuliah dulu. Pertama karena kondisiku nanti pasti akan membuat aku kurang nyaman di kampus, dan alasan kedua adalah agar aku bisa menjalani pemulihan dengan maksimal. Aku setuju