BAB 55. Darurat Meeting

2059 Words

Setelah Oliver pulang, aku duduk termenung seorang diri. Ini adalah ujian terberat yang pernah aku dapatkan. Bukan hanya soal Wendy tapi aku juga harus melindungi semua teman-temanku. Sekalipun ini hanya sandiwara, tapi entah kenapa membayangkan aku benar-benar bertengkar dengan Oliver dan dua temanku yang lain terasa sesak di d**a. Mereka adalah sahabatku yang berharga. Sebagian besar dari kegilaanku, aku lalui bersama mereka. Seandainya aku benar-benar bertengkar dengan mereka maka aku yakin bahwa hari-hariku akan berantakan. “Kamu kemana?” sebuah pesan dari Ayah membuarkan semua pikiranku. Aku memang sudah mengatakan pada Ayah bahwa hari ini aku libur tugas dan Ayah meminta aku tetap di rumah karena Bunda mulai protes jarang ada waktu denganku. “Tadi bicara sama Oli bentar Yah, ini ud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD