Adit menuju tempat yang diberikan Damar. Dalam benaknya ada berbagai kemungkinan yang terjadi. Salah satu kemungkinan terburuk, yaitu Damar dan Lina akan kembali bersama. Dengan membayangkannya saja sudah membuat hati Adit panas, hingga tanpa sadar ia pun menginjak pedal gas lebih kuat dan membuat mobil yang dikendarainya melaju dengan cepat. Menurut data yang diikutinya, mobil Adit berhenti tepat di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta pusat. Awalnya Adit ragu dan mengira salah alamat. Beberapa kali Adit mencoba mencocokan alamat yang diberikan Damar dan ternyata memang betul. Ia tidak salah alamat. Adit segera turun dari mobil, setelah memarkirkan mobil di area parkiran yang tersedia. Adit bingung, kemana ia harus pergi sebab ia masih belum mengerti, mengapa Damar menyuruhnya d