Bab 26

1406 Words

Damar mengenal sosok yang tengah duduk di teras salah satu rumah yang menjadi tuan rumah arisan kali ini. Selama perjalanan, Damar terus membayangkan betapa lama dan membosankannya duduk sendiri menunggu Fatma dan Sinta arisan. Tapi setelah melihat Adit, Damar pun merasa terselamatkan dari siksaan menunggu. Setidaknya ia memiliki teman yang bisa diajak bicara. Damar sering merutuki nasibnya yang lebih mirip seperti seorang supir yang mengantar majikannya kemanapun pergi. Bedanya Damar hanya diwajibkan mengantar istri dan ibunya ke tempat arisan saja. Dan yang membuat Damar terheran, mengapa acara arisan itu bisa berlangsung seminggu dua kali, atau bahkan tiga kali. Bahkan baru saja kemarin ia mengantar Fatma dan Sinta arisan, hari ini pun Damar harus mengantar mereka lagi ke tempat yang be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD