Part 88. Second Chance

1807 Words

Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan kedua yang tidak selalu bisa kita dapatkan. --Malaka Hutama-- Naya tahu harga dirinya sudah kembali runtuh. Pria yang sedang tersenyum di hadapannya kembali berhasil membuat hatinya jungkir balik. Wajahnya memanas mengingat ciuman mereka beberapa saat lalu. Ia membawa turun pandangannya. Tangannya mengaduk-aduk makanan dalam piring yang tidak bisa dia nikmati. Ah … ia tidak bisa menggambarkan seperti apa perasaannya saat ini. Detak jantung yang masih bergemuruh, mencipta rasa bahagia yang membuncah, disertai rasa malu yang menggunung. Untuk bisa membalas tatap pria yang duduk terpisah meja yang tak begitu besar—rasanya terlalu malu. "Heii... ada apa?" Alka meraih sebelah tangan Naya. Menatap kekasihnya dengan khawatir. Sejak masuk ke restauran, Na

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD