Kau Rebut Suamiku Saat Aku Hamil Anaknya

Selena menatap pada kue ulang tahun yang ada di tangannya juga kotak kado kecil yang ada di tangan satunya lagi dengan senyuman lebarnya. Hari ini adalah hari ulang tahun suaminya, dia akan memberikan kejutan untuk suaminya. Yang masih di kantor. Selena jarang sekali untuk datang ke perusahaan milik suaminya ini. Tetapi hari ini dia akan memberikan kejutan yang sangat istimewa untuk suaminya. Selena yakin suaminya pasti sangat senang sekali dengan kejutan yang diberikan olehnya sekarang. Mata Selena menatap pada sekretaris suaminya yang duduk di depan komputer. “Mas Calvin ada di dalam Kak?” tanyanya pada wanita yang memakai pakaian sopan, dan langsung berdiri ketika menatap pada Selena. “Bu Selena. Pak Calvin ada di dalam kok Bu, masuk aja.” Ucap sekretaris Calvin diangguki oleh Selena. Selena berjalan memasuki ruangan suaminya dengan senyuman lebar yang tidak pernah terlepas dari bibirnya, membayangkan bagaiman suaminya memeluk dia dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya juga ucapan terimakasih dan rasa tidak sabar karena memberikann kado terindah unuknya. Selena membuka pintu ruangan suaminya tubuhnya mematung dan menegang melihat ke depan. Apa yang dilihat oleh dirinya sekarang, dua orang yang berbeda jenis kelamin yang saling melepaskan hasrat mereka satu sama lain. Dan mendamba satu sama lain. Selena menjatuhkan kotak kado dan kue ulang tahun yang dipegang oleh dirinya. Isi dalam kotak kado itu keluar. Namun tidak dipedulikan oleh Selena sekarang. Air matanya mengalir. Dadanya merasakan sesak yang sangat dalam melihat semua yang dilakukan oleh suaminya ini. “Apa yang kalian lakukan?” tanyanya maju beberapa langkah. Calvin dan wanita yang sedang bercumbu itu menatap pada Selena. “SELENA!” teriak Calvin terkejut mendapati istrinya yang menatapnya penuh dengan tatapan terluka. Calvin berjalan mendekati Selena, namun Selena segera mendorongg Calvin. Dia tidak mau disentuh oleh suaminya. “Kamu jahat Mas!” ucap Selena, berjalan keluar dari dalam ruangan itu, dan mengabaikan kue ulang tahun dan kotak kado yang dibawa oleh dirinya tadi. Calvin yang ditinggalkan oleh Selena, menunduk dan menatap kotak kado itu dan mengambil testpack yang tergeletak begitu saja. “Sialan dia hamil!” ucap Calvin segera mengejar Selena dengan langkah cepatnya. Calvin yang akan masuk ke dalam lift, namun pintu lift segera tertutup. Menatap pada mata Selena yang menggeleng pelan dan menangis tersedu. “Kamu jahat Mas!” ucap Selena sebelum pintu lift itu tertutup, mengatakan kata jahat satu kali lagi pada suaminya. Calvin menendang pintu lift, lalu dia menatap pada sekretarisnya. “Kenapa kau membiarkan dia masuk ke dalam?” tanya Calvin tajam dan melihat pintu lift yang kembali terbuka, dengan cepat Calvin masuk ke dalam lift dan dia menolak setiap karyawan yang masuk ke dalam lift. Calvin mengepalkan tangannya, kenapa semuanya bisa dilihat oleh Selena. Calvin berlari menuju motornya dan melajukannya kencang, menyusul Selena yang sudah pergi dengan mobil wanita itu. Mata Calvin menelusuri jalanan. Senyumannya menyeringai melihat mobil Selena yang berhenti di lampu merah. Calvin langsung melajukan motornya, dan sialnya lampu sudah berpindah ke hijau. Selena yang menangis sambil memukul stir mobil. Matanya menatap pada kaca spion lalu dia menggeleng dan melajukan mobilnya. Dan keduanya terlibat kejar-kejaran. Calvin membalap mobil Selena, dan berhasil mengehentikan mobil istrinya itu. Calvin membuka pintu mobil dengan kasar. Tatapan matanya yang tajam bertemu dengan tatapan mata penuh terluka milik Selena. “APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN! KAU MAU MATI HAH!” teriak Calvin di depan wajah Selena. Selena tertawa kencang mendengar ucapan suaminya. “IYA! AKU MAU MATI MAS! KAU TEGA SELINGKUH BERSAMA MAYA!” balas Selena berteriak, dan menatap suaminnya penuh dengan tatapan terlukanya. Dia mau memberikan kejutan untuk suaminya, malah dia yang mendapatkan kejutan dari suaminya. Melihat suaminya bercumbu dengan seorang wanita yang amat dikenal oleh dirinya. Maya—wanita yang mengaku sebagai teman suaminya dari kecil, dan selalu saja main ke rumah. Ternyata keduanya menjalin hubungan di belakangnya. “Kau sedang hamil Selena! Pulang! Ikut aku! Jangan bersikap berlebihan hanya karena melihat aku dan Maya melakukan itu. Kami sama-sama suka. Dan aku tidak akan menjelaskan padamu, kalau yang kau lihat itu adalah sebuah kebohongan dan juga bukan seperti itu! Apa yang kau lihat itu kenyataan!” ucap Mas Calvin membawa Selena untuk masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Selena. Selena menggeleng dan menyentak tangan Calvin. “AKU MAU PERGI! AKU NGGAK MAU PULANG! KAMU—SELINGKUH MAS! Hiks! Kamu sellingkuh!” Selena memukul dada Calvin, membuat Calvin langsung menahan tangan Selena dan menatap tajam pada wanita yang berstatus sebagai istrinya ini. “Jangan berlebihan Selena! Pulang! Dan selesaikan semuanya di rumah. Kau sedang hamil bodoh!” ucap Calvin tidak ada kata lembut, dengan kasar Calvin mendorong Selena untuk masuk ke dalam mobil. Selena memberontak dan ingin keluar dari dalam mobil. Hatinya sakit harus ingat bagaimana suaminya yang mencumbu wanita itu, dan tidak merasa bersalah telah melakukan perselingkuhan itu. “Aku mau pergi. Mas… lepaskan. Aku mau pergi. Buka pintu mobilnya. Kalau kau tidak mau aku pergi! Maka sudahi hubunganmu denganya!” ucap Selena menatap pada Calvin yang duduk di sampingnya. Calvin mendengar apa yang dikatakan oleh Selena. Mengusap kupingnya. “Berisik! Kau akan tahu nanti, apa yang mau aku lakukan. Apakah mempertahankan dirimu, atau membiarkan kau pergi!” ucap Calvin, mendapatkan lakban hitam di dalam dashboard dan langsung menutup mulut Selena, dan tangan Selena yang diikat olehnya menggunakan tali yang ditemuka olehnya juga. “Seperti ini lebih baik. Dibanding kau harus menangis dan berteriak membuat kepalaku sakit Selena!” ucap Calvin, melajukan mobil milik Selena membelah jalanan, meninggalkan motornya yang akan diambil oleh orang suruhannya nanti. Yang terpenting sekarang dia membawa Selena untuk pulang ke rumah dulu, daripada harus membiarkan Selena yang sedang hamil pergi begitu saja. Bisa saja dirinya yang akan mendapatkan masalah nantinya, kalau terjadi sesuatu dengan Selena yang terus menangis membawa mobil. Selena menatap ke samping dengan mulut yang dilakban dan tangan terikat juga air mata terus mengalir di pelupuk matanya. Kejutan yang diberikan oleh dirinya pada suaminya. Di hari ulang tahun pria itu, malah dia yang mendapatkan kejutan sekarang. Hal yang membuat dia sakit hati, dan tidak bisa melupakan bagaimana dua tubuh itu saling melepaskan hasrat mereka satu sama lain. “Kamu jahat Mas! Kamu tega mengkhianati cintaku!” ucap Selena di dalam hatinya, merasakan sesak amat dalam di dadanya.