Lyora menarik buku itu dari dalam dus dan melihat apa yang berada di bawahnya. Di bawah buku itu, ada pembatas buku—pembatas buku yang sama persis dengan yang dilihatnya di meja Wira barusan. Hanya saja, ini lebih lusuh, warnanya memudar di beberapa bagian. Gambar padang rumputnya tetap jelas, begitu pula langit biru dan matahari besar di atasnya. Tapi sisi-sisi kertas mulai keriting, jelas tanda bahwa ia sering disentuh, dibawa, diselipkan ke banyak buku—seperti dulu. Dan tulisan kecil itu—“You are the sunshine after the rain.” Masih tertera di sudut kanan bawah, cukup jelas, walaupun sedikit luntur. Lyora terdiam. Nafasnya tercekat. Kepalanya kembali penuh pertanyaan. ‘Nggak mungkin… bagaimana bisa…? Tapi ini milikku… dan yang di meja Wira juga sama… jadi… pembatas buku yang satu lag

