Bab 169 Ayah Terbaik

1824 Words

Ruang tengah malam itu hangat dengan obrolan ringan Lyora dan Wira. Mereka sedang duduk santai di sofa sambil membuka-buka buku dengan gambar interior kamar bayi. Mereka terlalu asyik berdiskusi, hingga tidak mendengar langkah ringan Jenia dari ruang depan. “Assalamu’alaikum,” suara familiar menyapa. Lyora spontan menoleh. “Jenia?!” serunya tak percaya. Ia segera bangkit, berlari kecil menghampiri. “Astaga, kok tiba-tiba pulang? Nggak ada kabar sama sekali!” Wira ikut berdiri, tersenyum lebar meski raut wajahnya juga penuh heran. “Wah, tumben pulang mendadak, Jen.” Jenia melepas tasnya, lalu tertawa kecil sambil memeluk Lyora erat. “Aku juga nggak nyangka bakal pulang hari ini. Semua gara-gara Farlan.” Lyora mengernyit penasaran. “Farlan?” tanyanya sambil menarik Jenia duduk di sofa.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD