Bab 149 Konfrontasi Dengan Melisa

2167 Words

Melisa berjalan mondar-mandir di dalam apartemennya yang luas tapi terasa semakin sempit dan terasa sesak. Matanya berkali-kali memantau layar ponsel, memeriksa apakah pesan-pesan panjang yang ia kirimkan pada Farlan sudah dibaca. Tapi semuanya diabaikan. "Kenapa kamu nggak mau angkat teleponku, Lan? Aku butuh kamu sekarang," desahnya lirih, suaranya serak menahan tangis. Melisa tahu Farlan sedang dalam penerbangan dari Tokyo. Kemarin mereka sudah berbicara baik-baik, dan Farlan cukup mengkhawatirkan kondisi tubuhnya, hingga meminta hasil pemeriksaan laboratorium. Ini membuat Melisa merasa lega, dan mengira mulai mendapat respon yang baik dari pria itu. Tapi nyatanya sekarang? Bahkan hanya membaca pesannya pun tidak. Melisa mengusap wajahnya dengan kasar, eyeliner tipisnya memudar, m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD