Lama Wira berbaring sambil memeluk Lyora, merasakan kehadirannya, menghirup keharuman alaminya yang semakin terasa akrab.
Dia masih memikirkan pembicaraannya dengan Danny. Kecurigaannya sepertinya tidak mengada-ada, bukan semata muncul karena rasa posesifnya, tapi pengkhianatan Fabian dan Talita yang nanti terbongkar justru tiga hari menjelang pernikahan mereka terlalu aneh untuk dianggap hal biasa atau satu kebetulan.
Kalau kedua pecund@ng itu menargetkan Lyora untuk memuluskan entah apa rencana mereka, maka mereka akan berhadapan dengannya. Lyora istrinya, dan sudah sepenuhnya sebagai seorang suami dia menjamin keselamatannya.
Memikirkan mengenai itu lebih lama, Wira justru jadi merasa tidak sabar untuk segera pulang ke Jakarta. Dia harus secepatnya mengungkapkan rencana busuk kedua o
