Tristan POV
Aku kembali ke Indonesia sehari setelah kedatangan Vanessa di apartemenku di Singapura, mungkin aku tak akan berjumpa lagi dengannya. Sengaja aku pasangkan cincin itu kembali ke jarinya, aku ingin bagian dari diriku ada padanya walaupun kami tak bisa bersatu.
Aku menyibukkan diri dengan beberapa proyek hingga menyita waktuku, kuhabiskan waktuku berkutat dengan pekerjaannya hingga larut malam bahkan sampai dini hari. Mama sering memarahi aku dengan kebiasaan baruku ini, tapi aku masih terus melakukannya. Jika aku tak melakukan itu aku akan terus mengingat Vanessa, walau aku menyibukkan diri seperti ini pun bayang Vanessa selalu terlintas.
Kantor ini pun memiliki kenangan bersamanya, kulihat jam menunjukkan pukul 11 malam aku memutuskan pulang dan beristirahat di r
