Felica memasuki kamar Vicente, ia tidak menemukan pria itu di atas ranjang. Wajahnya memucat, ia takut jika Lauye sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya. "Vicente!" panggil Felica. Ia mencari ke arah kamar mandi, tetapi tempat itu kosong. Saat ia menoleh ke arah balkon ia dapat melihat Vicente yang berdiri menatapnya. Felica segera mendekati Vicente, sedangkan pria itu langsung saja bersimpuh di kaki Felica. "Ma-maaf," ujar Vicente dengan bersusah payah. "Apa yang kau lakukan? Seharusnya kau berbaring dan jangan bergerak setelah tersadar, sekarang berdirilah dan kembali rebahkan tubuhmu di atas ranjang." Vicente yang mendengar itu justru memeluk kaki Felica semakin erat. Ia takut jika itu hanya mimpi indah yang selama ini ia inginkan, Vicente tidak ingin terbangun jika bisa teru

