WITP - 14 (Chapter 103)

1072 Words

Hazel menatap jendela kamar yang sudah pasti tidak dapat dibuka, tubuhnya terasa lelah karena harus melayani nafsu pria yang seharusnya sudah mati di tangannya. Hazel menyesal, sangat menyesal menargetkan pria itu sebagai salah satu korbannya. Hazel tetap tidak mengetahui siapa Salamander sebenarnya. Pria itu bahkan tidak pernah bersikap lembut padanya, berbeda dengan Prince yang selalu hati-hati terhadap tubuhnya. Tulang tangan kirinya kembali bergeser dua puluh jam yang lalu, karena ia berusaha untuk melarikan diri dari Salamander. "Mama, sebaiknya Anda menyerah," kata Noah yang memasuki ruangan dengan meletakkan nampan yang berisi makan siang untuk Hazel. Hazel tidak menjawab, ia bahkan hanya diam tanpa bergerak sedikit pun, membiarkan Noah yang berdiri tak jauh darinya. "Mama, seba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD