Diminta untuk tetap tenang dan menghadapi sosok Kalingga, Ninis hanya bisa menghela napasnya berkali-kali. Seperti baru saja menyelami samudra! Siial..salah apa dirinya sampai-sampai harus berurusan dengan Kalingga? Bukankah pria itu selama ini hanya mengenal Fela, dan berurusan dengan Fela saja? Mengapa bisa sampai dirinya!?
Apapun alasannya yang coba Ninis pikirkan, semua masih terasa tidak masuk akal.
Gadis itu menghempaskan tangannya yang sempat diseret oleh Kalingga. Kini keduanya berada di zona Ninis--di area kolam renang sekolah.
"Kenapa harus nyeret-nyeret gue sih, Kak!? Sakit tau!" kesal Ninis yang kini mengusap pergelangan tangannya penuh kasih sayang dan kelembutan.
Kalingga hanya menunjukkan raut wajah datarnya. Ia lantas melipat kedua tangannya di depan dadaa, sembari m
