Part 29

1619 Words

Cantiknya rembulan tidak secantik kenyataannya. *** Alkas terduduk di balkon kamarnya sambil menatap bulan purnama yang begitu terang malam ini. Bulan yang menurut Alkas sedikit aneh bentuknya—sebab tidak seperti biasa dia lihat sebelumnya. Hanya saja hawa malam ini tidak semencekam waktu di mana kematian Aristade. Walau malam itu ada acara besar-besaran demi perayaan panen. Tetap saja, Alkas yang peka terhadap sekitarnya sedikit paham suasana kebahagiaan di sana hanyalah bagian dari sebuah kamuflase demi mengambil nyawa rekannya. Ia tidak menyalahkan takdir, hanya saja dia sedikit sanksi dengan takdir yang mengambil Aristide malam itu. Sebab di antara semua prajurit yang datang bersama dengannya, dia sangat yakin Matteo lah yang akan lebih dulu pergi. Sebab jiwa lelaki itu terkurung di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD