48 | Kepergian Sang Pemimpin

1301 Words

Pengantin baru yang berbincang sekaligus bercanda itu tidak menyadari adanya keanehan pada tubuh pasien yang mereka jaga. Kelelahan, mereka pun ketiduran. Beberapa jam kemudian setelah dibuai mimpi, barulah mereka terbangun oleh suara gaduh. “P—papa..bangun, Pa. Mengapa tubuh Papa dingin dan kaku seperti ini?” “DOKTER! SUSTER!” Dokter diikuti dengan beberapa suster memasuki ruang rawat inap Hasyiem. Hamlan segera melaporkan pengamatannya terkait tubuh papanya yang dingin dan kaku. Kemudian saat Hamlan melihat dengan jeli sekali lagi, Hamlan menyadari bahwa.. “Papa t—tidak..tidak menunjukkan tanda-tanda sedang bernapas. Apa yang terjadi, Dok, Sus? Bagaimana—” “Bapak, mohon tenang. Dokter akan memeriksa Tuan Hasyiem,” sela seorang suster lalu mengusir halus keluarga pasien agar d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD