“Dia sudah tidur?” tanya Jason pada Lina begitu memasuki kamar Brian. “Sudah, Pak.” Lina tadinya ingin tiduran di samping Brian. Namun, dia mengurungkannya karena kedatangan Jason. Dia berdiri, lalu menyingkir di pojokan dan membiarkan Jason mendekati ranjang. Tangannya mengangkat kaos Brian. Melihat perban baru di perutnya, dia merasa lega. “Terima kasih sudah merawat Brian. Pipinya terlihat lebih gemuk,” ucapnya sambil tersenyum dan mengelus pipi bulat itu perlahan. “Sama-sama, Pak.” Jason menarik tangannya lalu memasukkannya ke dalam saku. Tatapannya masih tertuju pada Brian. Hening menyelimuti kamar. Suasana terasa agak dingin dan canggung. Dua orang dewasa sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Masing-masing berdiri berjauhan. Tidak hanya tubuh mereka yang jauh, tapi atmosfernya