"Mas pernah melihat kamu tanpa hijab, ketika waktu itu ibunya Samudra menarik hijab kamu. Mas kaget, banget, karena mas merasa berdosa. Mas lihat kamu tanpa hijab, sedangkan kamu bukan siapa siapa mas, kala itu." ujar Arjuna. Tangan lebar itu berada di dagunya Naya. Membelai dan menatap perempuannya dengan begitu dalam. Masih sore, masih pukul lima sore. Tapi setelah mereka selesai makan, Arjuna menyerang Naya. Awalnya mereka di sofa. Namun setelah pelepasan pertama, Arjuna membawanya ke kamar mereka. Dan saat ini mereka sudah melakukan pelepasan yang ketiga. Arjuna dan Naya asik mengobrol degan sesekali, Arjuna membelai dan mengusap wajah jelita itu dengan lembut. "Mas, minta maaf, sayang. Karena waktu itu lancang sekali." kemudian Arjuna menciumnya sekilas. "Itu bukan salah nya, ma