Chapter 7

583 Words
Di rumah sederhana Chandra menyiapkan makan malam sederhana, dia memang selalu begitu tidak pernah membeli makanan di luar walaupun setiap hari bekerja bangun pagi pulang sudah menjelang malam, tidak merasa adanya letih pada fisiknya. Di luar rumah terlihat jelas di mata Chandra tersebut, Tiba-tiba turun hujan. Istrinya belum juga kunjung pulang, dia mulai merasa khawatir dengan wanita itu berada di luar sana. Dia baru akan menelepon istrinya nada deringnya panggilan berdering panjang umur untuk Fera. "Jemput aku!" suara teriakan disertai oleh suara hujan di seberang panggilan telepon. "Kau ada di mana?" Chandra menanyakan posisi lokasi dia berada. "Pokoknya sekitar daerah Kafe aku datangilah! Sudah jangan banyak tanya sudah gelap sepi! Aku tunggu!" jawabnya kemudian dia mematikan panggilan telepon tanpa beri kesempatan untuk Chandra berbicara. Dibuka kain jendela menghalangi cahaya sinar matahari. Masih sama air deras hujan belum juga reda. Tidak butuh waktu yang lama dia pun segera membawa jaket serta payung. Menyusul di mana istrinya berada. Sedangkan Fera tengah duduk di dalam mobil yang posisi terparkir karena mogok. Sambil menunggu suaminya menjemput, dia malah keasyikan main game atau nonton video film kesukaannya. Muncul garis panjang warna kilat seketika dan... PHIIIAARRRH!! Suara petir mengejutkan dirinya dan efek karena kaget ponsel yang dia pegang terjatuh. Dia mencoba mengambilnya. Belum sampai di situ saja. Seseorang tiba-tiba memegang pundaknya. Lebih shock lagi Fera saat menoleh kilatan petir bercahaya bayangan itu buat dia lebih horor. "Pergi sana! Jangan ganggu aku!" Entah apalah si Fera mengomelinya. "Fera..." Terdengar suara tidak asing oleh pendengar wanita dua puluh lima tahun ini. Dia pun menghentikan tingkah penakutnya. "Aku pikir setan dari mana datang bisa tahu namaku. Ya sudah bantu bawa barangnya kita pulang!" gerutunya keluar dengan muka jutek padahal tadi dia takut setengah mampus gara-gara petir s****n itu. Sebelum Chandra membawa barang belanjaan di belakang mobil, dia memakaikan jaket lekat di badan istrinya. Fera berdiri terdiam mematung. Bukan karena dia kedinginan tapi aneh saja sih teringat perkataan teman-temannya waktu di kafe. "Gila Fer... itu lelaki berewok siapa? Kok dia perhatian banget sama dirimu?" Masih sibuk sama memori beberapa jam yang lalu, Chandra sudah memindahkan belanjaan ke mobilnya. Setelah itu dia menghampiri istrinya yang masih berdiri di samping mobil mogok itu. "Ayo, pulang!" Chandra bersuara lagi. Merangkul istrinya. Fera telah kembali ke alam dunia nyata dan melirik tangan merangkul bahunya. "Ih, apaan sih! Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan ya!" Di dorong kasar badan suaminya dari badannya. Lima detik kemudian suara petir memekakkan telinga Fera. Phhiiaaarrrhh! Fera menutup telinga beberapa langkah dia menabrak d**a bidang suaminya. Saking takutnya sama petir s****n itu. Chandra berdiri kokoh sambil memegang payung sedangkan Fera terlindungi oleh penutup jaket. Di malam hari terus sertai air hujan masih turun lumayan deras. Wanita itu tidak sadar kalau sekarang posisinya memeluk suami sendiri. Dia mendongak kepalanya menatap dua bola mata suaminya masih ditemani bulu tebal. ****"Akhirnya sampai juga..." Omel Fera melepaskan jaket yang basah letakkan begitu saja. Chandra memungut jaket dari lantai digantung ke tempat biasa. Belanjaan istrinya dia juga letakkan di lemari. Fera menuangkan teh hangat dari tempat. Di minum pelan - pelan rasa dingin pun hilang. "Mandi dulu, baru tidur. Rambutmu basah karena air hujan. Nanti masuk angin, air panas sudah aku siapkan," ucap Chandra kepada istrinya. Fera melirik suaminya sejenak tidak perlu urung waktu lama dia pun masuk ke kamar mandi. Bahagianya dia punya suami begitu perhatian, semua disediain. Tidak sia-sia menikah suami jelek tapi hatinya penyayang. Di luar kamar mandi, Chandra tengah mengerjakan pekerjaan beberapa belum diselesaikan kantor tadi. Dia mendengar sangat jelas suara merdu nyanyian dari istrinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD